Senin, 18 Mei 2015

MENGENAL TUJUH SIFAT NAFSU

Bagi peruqyah hendaknya mensucikan jiwa dari segala bentuk kejahilan dan dosa.Baik dosa kecil apalagi dosa besar.Untuk mengetahui diri agar dapat mengenal sifat dan tempat nafsu itu berada didalam tubuh,simak hal- hal dibawah ini.
1.Ammaroh.
Tempatnya di dada. Isinya adalah rasa bakhil, iri dengki( hasud),bodoh,sombong,syhwat dan marah.
2.Lawwamah .
Tempatnya di hati. Dua jari di bawah buahdada sebelah kiri.
Isinya adalah kecaman,keinginan buruk,makar,ujub( sok diri hebat),ghibah,riya’(suka pamer),lalim,
bohong dan lalai.
3.Mulhimah.
Tempatnya dua jari di bawah buahdada sebelah kanan.
Isinya adalah kedermawanan,menerima dan puas atas karunia Alloh ( qona’ah ),kesantunan,tawadu’( rendah hati),bertobat,sabar dan tabah dalam menjalani hidup.
4.Muthmainnah.
Tempatnya pada Assiru yaitu pada sisi kiri buah dada dua jari kearah dada.
Isinya adalah Tawakal,ibadah,syukur,ikhlas dan takut.
5.Rodhiyyah.
Tempatnya di sekujur tubuh.
Isinya zuhud,ikhlas, hati-hati,menepati janji.
6.Mardhiyah.
Tempatnya dua jari dari buah dada sebelah kanan ke tengah dada.
Isinya adalah ahlak yang baik,cinta damai,lemah lembut,pemaaf,bersih dan cerah.
7.Kaamilah.
Tempatnya sangat tersembunyi di tengah –tengah dada.
Isinya adalah Ilmul yaqin, ainul yaqin, dan haqqul yaqin.
Bagaimana cara menghidupkan dan mengendalikan nafsu-nafsu itu?
Untuk mengendalikan nafsu,hendaknya di mulai dari makanan yang dikonsumsi setiap hari. Jangan memasukan makanan yang haram ke dalam perut kita. Apalagi minum-minuman haram yang jelas keharamannya
Syaikh Ali As Syadzili mengatakan “ Siapa yang makan dari yang tidak halal maka hatinya menjadi kasar, keras dan gelap,dan terhalang dari hadirat Alloh.Setiap anggota tubuhnya bergerak untuk melakukan kemaksiatan lalu Alloh memberinya karunia tidur,untukmenenangkannya dari kemaksiatan ( dari Kitab WashiyatulMustofa).
Makanan yang haram adalah sumber segala kerusakan. Baik kerusakan jasmani maupun ruhani.
Yuk,…perangi nafsu yang merusak amal,..dan hidupkan nafsu yang mengajak kepada ketaatan.
Wallohu a’lam

dr
Misgianto ( aby Hayyu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar dengan bijaksana