Rabu, 27 Januari 2016

Mau Usaha Sukses? Hindari 6 Kesalahan Fatal Ini

Dalam menjalankan bisnis atau usaha menuju kesuksesan memang tidaklah semudah seperti membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan dan kerja keras dari para pendukung bisnis termasuk juga pemilik bisnis untuk menaklukkan segala tantangan dan rintangan yang menghadang perjalanan bisnis tersebut. Khusus untuk pebisnis atau pengusaha, mendirikan serta menggerakkan sebuah bisnis bukanlah sesuatu yang sembarangan, terkadang ada kesalahan fatal yang mereka lakukan. Karena itu butuh sebuah perencanaan dan perhitungan yang mendetail dan cermat untuk Anda kemudian melangkahkan diri.
Dalam situasi dan kondisi perekonomian yang tidak jelas dan sulit seperti ini mendirikan atau pun menggerakkan dan melangkahkan bisnis memang sedikit banyak membutuhkan perencanaan dan strategi agar kita bisa meminimalisir kerugian. Anda sebagai pengusaha harus cermat dan memperhatikan faktor-faktor yang bisa membuat Anda membuat kesalahan yang tidak perlu. Beberapa kesalahan memang bisa muncul dari seorang pebisnis atau pengusaha saat mendirikan atau menggerakkan bisnisnya. 
Salah satu kunci agar sebuah bisnis bertahan lama adalah dengan menghindari kesalahan bisnis yang merugikan. Berikut 6 kesalahan yang harus dihindari seorang pengusaha agar bisnis yang dibangun dapat bertahan lama :

1. Berinvestasi Tanpa Perhitungan Yang Matang

Berinvestasi tanpa perhitungan yang matang
Buatlah Perhitungan Bisnis yang Matang via wordpress.com

Bentuk kesalahan fatal pertama yang seharusnya dihindari oleh setiap pengusaha agar usahanya sukses adalah berinvestasi secara berlebihan tanpa memiliki perhitungan yang matang. Memulai suatu bisnis memang tidak boleh sembarangan. Anda tidak bisa begitu saja melakukan investasi tanpa melakukan analisis dan perhitungan yang matang. Dalam menjalankan atau berinvestasi dalam bisnis seorang pengusaha memang perlu kecermatan yang jeli dan jitu untuk bisa menebak arah pasar. Kecermatan, analisis dan perhitungan ini bukan berarti seorang pebisnis harus memiliki kekhawatiran dan ketakutan saat akan terjun ke dunia bisnis.
Investasi atau modal dalam bisnis yang bisa berupa tempat usaha, pengadaan barang hingga gaji karyawan tentunya membutuhkan dana dan anggaran yang tidak sedikit. Meski dalam bisnis masih ada faktor “x” bernama keberuntungan dalam mencapai keuntungan atau malah mendapat kerugian, Anda tentu tidak boleh lepas dari spekulasi yang cermat. Pebisnis memang butuh spekulasi namun jangan sampai spekulasi ini ternyata hanya akan membawa Anda kepada investasi yang sia-sia dan merugikan.

2. Tidak Merekrut Pengelola Keuangan Yang Kredibel

 Manajer Keuangan Yang Kredibel
Manajer Keuangan Yang Kredibel via sabusinessindex.co.za

Manajemen uang dalam sebuah bisnis atau perusahaan merupakan sesuatu yang krusial untuk membuat usaha Anda tetap bergerak. Namun sayangnya banyak pengusaha dan pebisnis yang melakukan kesalahan dengan merekrut orang atau bagian finance yang tidak cakap mengelola keuangan dengan baik. Akibatnya, keuangan perusahaan jadi tak karuan dan tidak sehat. Dan ujung-ujungnya perusahaan jadi mengalami defisit dan akhirnya mengalami gulung tikar alias bangkrut. Manajemen keuangan memang hal yang tak bisa dianggap remeh dan sepele. 
Maka dari itu untuk menjadikan keuangan perusahaan Anda jadi sehat, Anda harus merekrut bagian finance dengan serius dan seksama. Seleksilah calon karyawan dengan tes dan standar kompetensi yang memumpuni dalam mengatur keuangan. Jangan pernah rela menggaji karyawan di bagian keuangan hanya karena harganya murah saja dengan kemampuan minimal. Karena sekali saja terjadi kesalahan maka konsekuensinya adalah Anda  rugi sendiri. Lebih baik Anda membayar pekerja keuangan lebih mahal namun profesional daripada harus menanggung kerugian karena ia melakukan kesalahan.

3. Tidak Menerima Gaji 

Gaji
Gaji via cache-blog.credit.com

Ada banyak pengusaha yang tidak menyadari dirinya bahwa dirinya melakukan kesalahan dengan tidak mau menerima gaji dari usahanya sendiri. Mereka menganggap tidak menerima gaji dari usaha ini sebagai sebuah pengorbanan untuk bisa membuat usahanya sukses. Faktanya beberapa pebisnis dan pengusaha yang tidak mau menerima gaji dari usahanya ini ternyata mengalami degradasi semangat. Artinya mereka yang tidak mau mengambil gaji dari bisnisnya ini membuat dirinya akhirnya malas untuk meneruskan usahanya. Meski di awal Anda berpikir ini adalah sebuah pengorbanan, biasanya pandangan ini tidak bertahan lama. Maka dari itu Anda memang perlu menggaji diri Anda sendiri dengan harga yang pantas. Dengan gaji yang diterima, Anda justru bisa lebih bersemangat karena beranggapan bahwa jika Anda  bekerja lebih keras maka dirimu bisa menerima gaji yang lebih besar nantinya.

4. Melupakan Rencana Cadangan 

Rencana Keuangan
Harus Punya Rencana via blogspot.com

Seorang pebisnis haruslah memiliki banyak rencana atau planning, termasuk rencana terburuk. Dalam bisnis yang tidak bisa direka dan ditebak, segala kemungkinan memang bisa saja muncul termasuk keadaan terburuk. Bagi pebisnis yang sejati maka mereka akan selalu mempersiapkan segala sesuatunya termasuk untuk keadaan seburuk apapun. Namun sayangnya  masih banyak pengusaha yang tidak menjalankan hal ini. Mereka tidak memiliki rencana-rencana yang bisa mengantisipasi keadaan terburuk. 

5. Menggunakan Aset Pribadi Untuk Berbisnis

Aset Pribadi
Jangan Menggunakan Aset Pribadi Untuk Keperluan Bisnis via empirecorporateconsulting.com

Jika Anda memiliki aset tersendiri, maka Anda tidak boleh mencampurkan atau menggunakannya untuk keperluan berbisnis. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya bila Anda  mencampur aduk antara aset pribadi dan bisnis lalu usaha itu gagal, Anda  akan sulit sendiri. Bila Anda  memang ingin menjual sesuatu ada baiknya memang aset yang terjual memang yang ditujukan untuk modal bisnis. Hindari menghabiskan harta pribadi untuk bisnis apalagi itu masih diawal.

6. Menggunakan Kas Perusahaan Untuk Kepentingan Pribadi

Menggunakan Kas Perusahaan
Menggunakan Kas Perusahaan Untuk Kepentingan Pribadi via 4.bp.blogspot.com

Kas atau keuangan perusahaan memang harus dipisahkan dari yang lain-lainnya termasuk untuk kepentingan pribadi. Meskipun Anda sendiri adalah pemilik bisnis atau perusahaan, Anda tetap tidak boleh mencampuradukkan kas perusahaan dengan menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Ini adalah cara untuk membuat keuangan perusahaan tetap terpantau dengan baik. Saat kas perusahaan terpantau dengan baik maka Anda bisa lebih tepat untuk menerapkan kebijakan dan strategi bisnis.

Terus Berinovasi Dan Jangan Cepat Puas Diri

Membuat usaha menjadi sukses bukanlah perkara mudah, butuh usaha untuk mencapainya. Jangan cepat berpuas diri karena cepat berpuas diri juga sama dengan tidak bersyukur. Tahukah Anda cepat puas diri sering kali membuat Anda terjebak dalam zona nyaman dan tidak ingin melakukan inovasi terhadap bisnis yang Anda jalani. Hal ini tentu saja dapat membuat Anda dan bisnis tertinggal jauh dari pesaing Anda. Untuk itu teruslah berinovasi dan jangan cepat merasa puas dengan bisnis yang Anda jalani. Selamat berbisnis teman cermat.

sumber : www.cermati.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar dengan bijaksana