Jumat, 05 Juni 2015

Pengobatan Ruqyah Jarak Jauh (Quranic Distance Healing)

Perdana Akhmad
(Founder Qur’anic Healing Indonesia)


Dizaman modern ini komunikasi dapat dilakukan dengan mudahnya walaupun berada ditempat yang jauh baik melalui telpon, skype, teleconverence, internet dll.
Maka terapi ruqyah jarak jauh juga mengikuti perkembangan zaman. Seorang peruqyah dapat saya menerapi pasiennya hanya melalui telpon, skype, teleconverence dll asalnya ada komikasi aktif antar pasien dan peruqyah.
Saya menyesalkan adanya anggapan disebagian peruqyah bahwa ruqyah jarak jauh kurang efektif. Jika seorang peruqyah berburuk sangka atau ada keyakinan bahwa ruqyahnya tidak efektif melalui telpon sama saja kurang meyakini kekuasan Allah yang Maha Menyembuhkan.
Jangan pernah menganggap kita meruqyah efektif dan paten dalam kondisi ideal (bertatap muka dengan pasien, diruangan ber AC dan nyaman dll) seorang peruqyah propesional harus mampu meruqyah salam beragam keadaan dan kondisi bahkan kondisi ekstrim sekalipun!
Apa sulitnya meruqyah jarak jauh toh kita hanya baca doa doa kepada Allah ???
Pengobatan jarak jauh dalam terapi ruqyah metode quranic healing hanya dapat dijalankan ketika ada komunikasi aktif antara seorang quranic healer dan pasiennya, komunikasi aktif bisa melalui telpon, atau bisa juga melalui tele converence. Tidak boleh melakukan pengobatan qur’ani jarak jauh secara pasif artinya seorang peruqyah mentransfer energy ruqyah tanpa seorang pasien mendengarkan lantunan ayat dan doa ruqyah.
Persiapan Tempat (lokasi quranic healer dan lokasi pasien tinggal)
Sterilkan lokasi dari patung-patung, gambar-gambar makhluk bernyawa.
Sterilkan lokasi dari suara bising, music atau nyanyian yang membangkitkan syahwat/melalaikan.
Bersihkan lokasi dari segala bentuk azimat (penglaris, penangkal) dan benda keramat (keris, cincin sakti, besi kuning) jika mendapatinya segera bakar dan musnahkan.
Jika memungkinkan berikan aromaterapi pada ruangan pasien.
Sediakan tempat yang nyaman untuk pasien berbaring atau duduk.
Tempat harus bersih dari kotoran dan najis.
Posisi selama prosesi Penyembuhan Jarak Jauh (Quranic Distance Healing)
a. Posisi praktisi Quranic healer, Peruqyah memakai headset dan dalam posisi duduk
b. Posisi pasien
Pasien dalam posisi duduk atau tidur dengan memakai headsed
Pasien posisi duduk atau tidur dengan meletakkan tangan ditempat yang sakit yang bisa terjangkau oleh tubuh
c. Posisi Pendamping pasien, Pendamping haruslah muhrimnya pasien atau teman dekat yang dipercayainya untuk mendampingi dan menjaganya.
Persiapan fisik dan psikis (quranic healer, pasien dan pendampingnya) dan pelaksanaan pengobatan jarak jauh
Praktisi Quranic healer, pasien dan pendamping pasien sholat dua rakaat dan berdoa meminta kekuatan dan kesembuhan pada Allah.
Pasien mempersiapkan air minum yang sudah dibacakan ayat dan doa ruqyah untuk nantinya diminumkan pada diri pasien sendiri, mempersiapkan air garam yang juga sudah diruqyah yang dimasukkan kain didalamnya untuk nanti dikompreskan ketubuh jika ada reaksi keras.
Praktisi Quranic healer, pasien dan pendamping pasien membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas yang setiap selesai satu surat dihembuskan kedua telapak tangan dengan niat pembentengan diri dari segala mara bahaya lalu diusapkan keseluruh tubuh tiga kali.
Pasien dituntun membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap satu surat dihembuskan ketelapak tangan lalu ditempelkan ditempat yang sakit (yang terjangkau dengan tangan) selama mendengarkan ayat dan doa ruqyah yang dibacakan quranic healer melalui headset atau perangkat handphone yang tersambung dengan peralatan sound system lainnya.
Pendamping pasien juga dituntun membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap satu surat dihembuskan ketelapak tangan lalu ditempelkan ditempat yang sakit (atau dukup ditempelkan di ubun-ubun pasien) ditubuh pasien selama mendengarkan ayat dan doa ruqyah yang dibacakan quranic healer melalui headset atau perangkat handphone yang tersambung dengan peralatan sound system lainnya.
Pasien hendaknya mendengarkan lantunan ayat dan doa ruqyah dengan khusyuk.
Pasien hendaknya dituntun agar jika ada reaksi keras agar tetap sadar jiwanya sebab jika pasien tidak sadar maka pengobatan jarak jauh akan gagal.
Praktisi Quranic healer membaca ayat dan doa ruqyah dengan khusuk
Seorang Quranic healer disela-sela pembacaan ayat dan doa ruqyah hendaknya selalu mengontrol kondisi pasien dengan menanyakan apakah ada reaksi mual, bagian tubuh tertentu kesemutan atau kedutan. Jika ada reaksi mual pasien harus mengeluarkan penyakitnya dengan tidak menahan muntah, jika ada kesemutan atau kedutan hendaknya pasien dianjurkan segera mungkin mengusap bagian tersebut lalu membuangnya jauh-jauh dari tubuh tanpa harus dikomando oleh seorang quranic healer.
Pada kasus gangguan sihir biasanya ada jin yang akan berbicara melalui lisan pasien, maka lakukan dakwah kepada jin tersebut dan berikan ancaman jika masih melakukan kemungkaran atau tetap bertahan mengerjakan sihir. Bacakan ayat-ayat siksaan untuk membakar dan menyiksa jin jahat tersebut dan bacakan juga ayat-ayat pembatal sihir jika pasien sakit karena gangguan sihir.
Pendamping yang menjaga pasien harus juga pro aktif dengan turut membantu quranic healer yaitu melakukan tehnik tepukan, usapan, kompresan kain yang sudah dibasahi air ruqyah didaerah yang sakit (atau daerah tertentu seperti dikepala atau leher dan dada) dan bergam tehnik lainnya yang sudah diajarkan seorang quranic healer sebelumnya.
Jika terjadi reaksi keras seperti muntah, pendamping pasien berikan air minum yang sudah diruqyah untuk dikumur-kumur dan diminumkan pada pasien.
Jika memang dalam kasus darurat dapat saja pasien diruqyah tanpa pendamping asalkan sebelumnya kita beri perunjuk yang benar.
Wallahu a’lam.
lebih lanjut senada dengan tulisan beliau
dari ustad Hasan Al jaizy,mengomentari dalam sebuah status Facebooknya
Alhamdulillah, ruqyah bisa melalui telepon, WA, Line, Facebook dan wasilah lainnya yang Allah berikan untuk penghuni zaman sekarang. Sebenarnya kita bisa chat dengan para jin kafir yang menyurupi hamba-hamba Allah Ta’ala kemudian kita dakwahkan mereka menuju Islam. Dan ayat-ayat ruqyah yang tertulis di chat bahkan dengan izin Allah berefek untuk mereka ketika mereka membacanya.
Barangsiapa yang menyangkal ini, maka saya semakin yakin:
[1] Ketidaktahuan akan sesuatu tidak mesti berarti sesuatu itu mesti tidak ada. [2] Orang yang tidak tahu biasanya adalah musuh terhadap hal yang tidak dia ketahui. [3] Keasingan akan sesuatu mewariskan pengingkaran terhadapnya. Namun, dua tema di atas bisa kita sambungkan. Jadinya begini:
Ruqyah online dengan perantara telekomunikasi tidak sepadan dengan ruqyah bertemu langsung. Sebagaimana dakwah di lapangan langsung berbeda efek dengan dakwah online.
Dan kedua-duanya insya Allah sama-sama berpahala selama ikhlas, tidak mengandung kesyirikan, dan baik-baik. Wasilah adalah wasilah.
di cek dalam youtube beliau di jam dan menit 1:16 :00 ,bagaimana  Jin menangis dan akhirnya bersyahadat
https://youtu.be/kinHWS-4-To
ruqyah online





Berikut ini adalah beberapa contoh nyata lain Ruqyah jarak jauh oleh
1. Rumah Ruqyah Mojokerto
ruqyah by phone





ini linknya
tehruqyahherbal.blogspot.com/2015/02/ruqyah-jarak-jauh-via-hp-telepon.html
video cuplikannya
https://youtu.be/HLIW1Nnd1UE
pengalaman 2
ruqyah by phone

http://tehruqyahherbal.blogspot.com/2015/03/ruqyah-by-phone-pasien-di-soppeng.html

2. ini yang versi tayangan Khazanah “Ruqyah” Trans 7 bersama ustad Muhammad Faizar
(Founder Arsyada Assyifa)
beberapa sahabat Facebook sempat mengalami beberapa reaksi ,terutama mual,muntah,bahkan ada yang melaporkan kesurupan.
ruqyah online





ini beberapa testimony
http://tehruqyahherbal.blogspot.com/2015/02/scan-cepat-gangguan-jin-dalam-tubuh-via.html
ini videonya
https://youtu.be/cMKTXj8Sgs0
3. Ruqyah online  Ustad Aris Fathoni (Rumah ruqyah Indonesia)
“Grrr..siapa ini ganggu saya?” Geram dari ‘sosok’ disebrang telephon.
Dengan tenang Ustadz Aris Fathoni berseru balik. “Kamu yang telah mengganggu saudara saya ini.”
https://youtu.be/XECwrs0YTh8
Ruqyah di TV diganggu jin (acara Tv luar negeri) Ustad Abu Muhammad
https://youtu.be/o-0ZTWv05Vk
Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar dengan bijaksana